home sweet home

Sabtu, 26 Februari 2011

ketika cintaku tak terbalas

aku tak mengira jika cintaku padanya bertepuk sebelah tangan, hingga aku pun harus menyadari bahwa dirinya yang dia cintai lebih dari diriku....

apalah aku ini, hanya manusia biasa yang tak memiliki kesempurnaan, apalah aku ini, hanya berusaha untuk mendapatkan cintamu, karena memang aku sangat mencintaimu,

karena itu aku beranikan diri untuk bilang kalau aku cinta padamu, dan itu adalah kejujuranku...namun cintaku harus kandas dan tragis, karena kau lebih memilih dia yang aku kira memang lebih baik dari diriku, kau memang tak salah memilih, seharusnya pula kau memilih dia untuk dirimu

aku adalah aku, yang sebegini, tak lebih hanya pecundang, berani mengutarakan maksud hati yang tak semestinya, karena tentunya, kau menginginkan dan memilih yang terbaik.

aku menyadari sepenuhnya, cintaku hanya bagian kisah kecil dari hidupmu, yang tak berarti bila kau bandingkan dengan dirinya,. aku tetaplah aku, dengan sekecil cintaku,..

kau memang tampak bahagia dengan dirinya, tersenyum di sebagian kesedihanku, tertawa, di sisi tangisku, aku tak berdaya, akan cinta besar kalian berdua, karena itu, cintaku tak menyala di hatimu...

jagankan kau pandang, untuk sekedar kau lirik pun tak lah...

aku menyadari itu, karena itu izinkan aku pergi darimu, membawa luka parah hatiku, terjerembab, ketidak berdayaanku, karena aku mengharap cintamu,

kusadari, kepergianku tak berarti, namun doaku, sangatlah kau harapkan,.. selamat berbahagia, sayang, karena kau bagian dari hidupku..

Kamis, 24 Februari 2011

surat yg tek pernah sampai..

Suratmu itu tidak akan pernah terkirim, karena sebenarnya kamu hanya ingin berbicara pada dirimu sendiri. Kamu ingin berdiskusi dengan angin, dengan wangi sebelas tangkai sedap malam yang kamu beli dari tukang bunga berwajah memelas, dengan nyamuk-nyamuk yang cari makan, dengan malam, dengan detik jam... tentang dia.

Dia, yang tidak pernah kamu mengerti. Dia, racun yang membunuhmu perlahan. Dia, yang kamu reka dan kamu cipta.

Sebelah darimu menginginkan agar dia datang, membencimu hingga muak dia mendekati gila, menertawakan segela kebodohannya, kekhilafannya untuk samapi jatuh hati padamu, menyesalkan magis yang hadir naluriah setiap kali kalian berjumpa. Akan kamu kirimkan lagi tiket bioskop, bon restoran, semua tulisannya---dari mulai nota sebaris sampai doa berbait-bait. Dan beceklah pipinya karena geli, karena asap dan abu dari benda-benda yang ia hanguskan---bukti-bukti bahwa kalian pernah saking tergila-gila---beterbangan masuk ke matanya. Semoga ia pergi dan tak pernah menoleh lagi. Hidupmu, hidupnya, pasti akan lebih mudah.

Tapi, sebelah dari kamu menginginkan agar dia datangm, menjemputmu, mengamini kalian, dan untuk kesekian kali, jatuh hati lagi, segila-gilanya, sampai batas gila dan waras pupus dalam kesadaran murni akan Cinta. Kemudian mendaparkan dirilah kalian di sebuha alam tak dikenal untuk membaca ulang semua kalimat, mengenang setiap inci perjalanan, perjuangan, dan ketabahan hati. Betapa sebelah darimu percaya bahwa setetes air mata pun akan terhitung, tak ada yang mengalir mubazir, segalanya pasti bermuara di satu samudra tak terbatas, lautan merdeka yang bersanding sejajar dengan cakrawala.... dan itulah tujuan kalian.

Kalau saja hidup tidak ber-evolusi, kalau saja sebuah momen dapat selamanya menjadi fosil tanpa terganggu, kalau saja kekuatan kosmik mampu stagnan di satu titik, maka... tanpa ragu kamu akan memilih satu detik bersamanya untuk diabadikan. Cukup satu.

Satu detik yang segenap keberadaannya dipersembahkan untuk bersamamu, dan bukan dengan ribuan hal lain yang menanti untuk dilirik pada detik berikutnya. Betapa kamu rela membatu untuk itu.

Tapi, hidup ini cair. Semesta ini bergerak. Realitas berubah. Seluruh simpul dari kesadaran kita berkembang mekar. Hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya yang jujur tetapi penuh rahasia. Kamu, tidak terkecuali.

Kamu takut. Kamu takut karena ingin jujur. Dan kejujuran menyudutkanmu untuk mengakui kamu mulai ragu.

Dialah bagian terbesar dalam hidupmu, tapi kamu cemas. Kata 'sejarah' mulai menggantung hati-hati di atas sana. Sejarah kalian. Konsep itu menakutkan sekali.

Sejarah memeiliki tampuk istimewat dalam hidup manusia, tapi tidak lagi melekat utuh pada realitas. Sejarah seperti awan yang tampak padat berisi tapi ketika disentuh menjadi embun yang rapuh.

Skenario perjalanan kalian mengharuskanmu untuk sering menyejarahkannya, merekamnya, lalu memainkannya ulang di kepalamu sebagai Sang Kekasih Impian, Sang Tujuan, Sang Inspirasi bagi segala mahakarya yang termuntahkan ke dunia. Sementara dalam setiap detik yang berjalan, kalian seperti musafir yang tersesat di padang. Berjalan dengan kompas masing-masing, tanpa ada usaha saling mencocokkan. Sesekali kalian bertemu, berusaha salaing toleransi atas nama Cinta dan Perjuangan yang Tidak Boleh Sia-sia. Kamu sudah membayar mahal untuk perjalanan ini. Kamu pertaruhkan seglanya demi apa yang kamu rasa benar. dan mencintainya menjadi kebenaran tertinggimu.

Lalu baru kamu menyadari bahwa Pengalaman merupakan bagian tak terpisahkan dari hubungan yang diikat oleh seutas perasaan mutual.

Lalu bagi kamu untuk berani menoleh ke belakang, menghitung, berapa banyakkah pengalaman nyata yang kalian alami bersama?

Sebuah hubungan yang dibiarkan tumbuh tanpa keteraturan akan menjadi hantu yang tidak menjejak bumi, dan alasan cinta yang tadinya diagungkan bisa berubah menjadi utang moral, investasi waktu, perasaan, serta perdagangan kalkulatif antara dua pihak.

Cinta butuh dipelihara. Bahwa di dalam sepak terjangnya yang serba mengejutkan, cinta ternyata masih butuh mekanisme agar mampu bertahan.

Cinta jangan selalu ditempatkan sebagai iming-iming besar, atau seperti ranjau yang tahu-tahu meledakkananmu---entah kapan dan kenapa. Cinta yang sudah dipilih sebaiknya diikutkan di setiap langkah kaki, merekatkan jemari, dan berjalanlah kalian bergandengan... karena cinta adalah mengalami.

Cinta tidak hanya pikiran dan kenangan. Lebih besar, cinta adalah dia dan kamu. Interaksi. Perkembangan dua manusia yang terpantau agar tetap harmonis. Karena cinta pun hidup dan bukan cuma maskot untuk disembah sujud.

Kamu ingin berhenti memencet tombol tunda. Kamu ingin berhenti menyumbat denyut alami hidup dan membiarkannya bergulir tanpa beban.

Dan kamu tahu, itulah yang tidak bisa dia berikan kini.

Hingga akhirnya...



Di meja itu, kamu dikelilingin tulisan tangannya yang tersisa (kamu baru sadar betapa tidak adilnya ini semua. Kenapa kamu yang kebagian tugas dokumentasi dan arsip, sehingga cuma kamulah yang tersiksa?)

Jangan heran kalau kamu menangis sejadi-jadinya.

Dia, yang tidak pernah menyimpan gambar rupamu, pasti tidak tahu apa rasanya menatap lekat-lekat satu sosok, membayangkan rasa sentuh dari helai rambut yang polos tanpa busa pengeras, rasa hangat uap tubuh yang kamu hafal betul temperaturnya.

Dan kamu hanya bisa berbagi kesedihan itu, ketidakrelaan itu, kelemahan itu, dengan wangi bunga yang melangu, dengan nyamuk-nyamuk yang putus asa, dengan malam yang pasrah digusur pagi, dengan detik jam dinding yang gagu karena habis daya.

Sampai pada halaman kedua suratmu, kamu yakin dia akan paham, atau setidaknya setengah memahami, berapa sulitnya perpisahan yang dilakukan sendirian.

Tiak ada sepasang mata lain yang mampu meyakinkanmu bahwa ini memanhg sudah usai. Tidak ada kata, peluk, cium, atau langkah kaki beranjak pergi, yang mampu menjadi penanda dramatis bahwa sebuah akhir telah diputuskan bersama.

Atau sebaliknya, tidak ada sergahan yang membuatmu berubah pikiran, tidak ada kata 'jangan' yang mungkin apabila diucapkan dan ditindakkan dengan tepat, akan membuatmu menghambur kembali dan tak mau pergi lagi.

Kamu pun tersadar, itulah perpisahan paling sepi yang pernah kamu alami.


Ketika surat itu tiba di titiknya yang terakhir, masih akana da sejumput kamu yang bertengger tak mau pergi dari perbatasan usai dan tidak usai. Bagian dari dirmu yang merasa paling bertanggung jawab atas semua yang sudah kalian bayarkan bersama demi mengalami perjalanan hati sedahsyat itu. Dirimu yang mini, tapi keras kepala, memilih untuk tidak ikut pegi bersama yang lain, menetap untuk terus menemani sejarah. Dan karena waktu semakin larut, tenagamu pun sudah menyurut, maka kamu akan membiarkan si kecil itu bertahan semaunya.

Mungkin, suatu saat, apabila sekelumit dirimu itu mulai kesepian dan bosan, ia akan berteriak-teriak ingin pulang. Dan kamu akan menjemputnya, lalu membiarkan sejarah membentengi dirinya dengan tembok tebal yang tak lagi bisa ditembus. Atau mungkin, ketika sebuah keajaiban mampu menguak kekeruhan ini, jadilah ia semacam mercusuar, kompas, Bintang Selatan... yang menunjukkan jalan pulang bagi hatimu untuk, akhirnya menemuiku.

Aku, yang merasakan apa yang kau rasakan . Yang mendamba mengalami. Aku, yang telah menuliskan surat-surat cinta padamu. Surat-surat yang tak pernah sampai.

---

Diketik ulang dari buku : Filosofi Kopi, by Dee.

..terus *tetap* mencintainya

..ternyata perjalanan ini masih cukup panjang untuk diselesaikan .. masih cukup malam untuk membangunkan para penghuni bumi..masih cukup dini untuk diberi tanda : THE END ..

perjalanan manusia memang tak selalu mulus adanya .. ada saatnya ia menemui portal , polisi tidur , para peminta sumbangan , jalan berlubang juga batu tajam..

..ada saatnya ia begitu nyaman terus terlelap dininabobokan mimpi indah .. ada saatnya ia terpaksa harus terbangun ditampar dunia untuk membuka lebar matanya,,

"sadar ! kamu pemimpi yang tak tahu diri!", katanya..

tapi mimpi indah selalu menang .. walau dunia berkali menampar , ia tetap kembali tertidur , terlelap dalam mimpi panjang yang entah sampai kapan kan berakhir. jangankan pelabuhan, luasnya saja masih seperti tiada hingga.

begitupun,

mencintainya..

terlalu indah untuk diakhiri .. terlalu muluk untuk diharapkan..

kadang aku tak mengerti dengan apa yang ada di balik tempurungku ini . berkali melihat kenyataan yang bagai kopi : PAHIT . tapi tak ayal membuatnya gentar untuk terus berharap , menikmati setiap waktu yang ada .. aku ingin menikmati pahitnya .. biar saja ! biar orang berkata aku bodoh atau apa .. AKU MENCINTAINYA .. dengan caraku .. walau hanya tergapai hampa .. kenangan lebih mahal dari apapun,,setidaknya berharga bagi satu pihak : aku..

---

terus mencintai

walau dibenci

terus mencintai

walau diabaikan

terus mencintai

talau tak dicintai

terus mencintai

menunggu suratan..

Sabtu, 19 Februari 2011

so hard..

i run out of tear
n im in fear
of what might b coming instead
i cant stand the pain
it drives me insane
...so i cries with my hands in my head

my hand touches my eyes
n everythings dies
but the bright red on my finger
i cry tears of blood
so much it might flood
my deep hatred still lingers

when tears of blood fall
its time to end it all
no more pain or torture inside
cause its all to much
u dont want to clutch
how much u just want to hide

a heart is a fragile things
a piece of glass
break it once
the shards cut deep
break it twice
the scars r many
break it thrice
the heart is hardened

but i...
i have been broken
for a thousand times
i have died
a thousand deaths
the shards r many
i do not heal,
they torment me
night n day...

they r all around me..

the pieces of my heart
my broken glass
i cant count them

everything i touch
i feel them
everything i feel is pain...
once i felt them
cut me deeply
when the glass freshly broken
cut me deep n killed me deeper
tore my flesh n rent my soul

trod n trod upon again
my glass heart shattered
its pieces trownaglittering upon the ground

n now i kneel upon
the bloodsoaked ground
the shards surround me
i cant see them
they r too small
but glass...
no matter how small
still draws blood

a millions tiny slivers
for each a tiny wounds
for each a silver tear
for each a drop of blood

i bleed forever...

Rabu, 02 Februari 2011

cinta dan benci - geisha

bagaimana cara membuatmu bahagia
nyaris ku menyerah jalani semua
tlah berbagai kata ku ungkap percuma
agar kau percaya cintaku berharga

tlah kuat ku menahanmu, mempertahankan cintaku
namun kau begitu saja, tak pernah merindu

reff:
sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
membenci dirimu, sesungguhnya aku tak mampu
sulit untuk ku bisa, sangat sulit ku tak bisa
memisahkan segala cinta dan benci yang ku rasa

apa kau mengerti ku sedih sendiri
tanpa ada kamu ku merasa sepi

tlah lama ku menantimu, diam sendiri menunggu
setengah hati mencinta, ku sakit karenamu

repeat reff

Selasa, 01 Februari 2011

bangunkan aku

..bangunkan ku dari mimpi indah
namun tiada kunjung nyata


..tersadar ku dari lamunan
yang telah buat ku tak beranjak kemanapun


..terdiam tak berarti
yang buat ku terlihat ada namun tiada


tersentak seketika
mengapa ku merindu
pada yang tidak merindukan ku ?
mengapa ku berpikir
untuk yang tidak memikirkan ku ?
mengapa ku berharap
pada yang tidak mengindahkan ku ?

li_ierazerhays

diamku

diam ini bukanlah diam
karena teriak ku tak terdengar
hanya kelu lidah 'tuk bertutur
terlalu sudah semua ini terjadi
terlalu senjang kenyataan ini
sebatas mata berair
merasakan nelangsa
menghela nafas saksi kepedihan
hanya mengelus dada senyawakan lara
pejamkan mata
tenangkan hati
melangitkan kalimat harap pada-NYA
hanya itu yang ku mampu


li_ierazerhays

ku nikmati ini

..lupakanmu
hanya buatku semakin memikirkanmu


..tepiskanmu
hanya buatku semakin merindukanmu

baiknya
ku harumkan luka ini
menikmati rasa sakit ini

..berharap
selalu yang terbaik
untukmu untukku


(terima kasih telah memanggilku `sayang`
dan memberi aku `bintang`)

li_ierazerhays

kau yang terindah - nidji

telah lama kau pergi dariku
telah lama kau tinggalkan aku
dan aku pun masih menunggu
dan aku pun masih menunggu

kau kembali tapi bukan untukku
rasa hati masih tetap untuk mu
salahkah bila hati berharap
dan aku pun masih berharap

*) kau yang terindah untukku
kau yang terindah untukku
kau yang terindah untukku
kau yang terindah untukku

iyoo.. iyoo.. (ooo..o)
iyoo.. iyoo.. (ooo..o)

dan aku masih tetap untukmu
aku masih disini untukmu
rasa hati masih untuk yang terindah

kau yang terindah untukku
kau yang terindah untukku.. 2x

ku relakan

..kurelakanlah saja pelangi di ujung langit itu
tetap menakjubkan meski tak tersentuh
kau pernah tertulis di lembaran hatiku
dan kan menjadi satu bab cerita silam
dalam rangkuman buku kehidupanku..


li_ierazerhays

biarlah - nidji

aku sudah berlari
mengejar yang tak pasti
mengejar kamu.. hanya dirimu..

kulantunkan hidupku
kubisikkan cintaku
hanya untukmu.. hanya untukmu…

tapi engkau terus pergi
tapi engkau terus berlari
jadi biarkanlah aku di sini

biarlah kurela
melepasmu, meninggalkan aku
berikanlah aku
kekuatan untuk lupakanmu

waktu terus bergulir
sakit tetap mengukir
jalan hidupku.. jalan hidupku..

berikanlah jiwamu
berikanlah cintamu
hanya untukku.. hanya untukku

tetapi engkau terus pergi
tapi engkau terus berlari
jadi biarkanlah aku di sini

kau jauh dariku
kau tetap menjauh dari aku.

akhiri penantian ini

semua harus ku akhiri
dan mesti berakhir
baiknya ku melepaskan
eratnya pelukan ku pada bayangmu
baiknya ku menempatkan
dirimu pada ruang masa lalu
semestinya tegar ku
bukan untuk menantimu
namun untuk menerima apa yang terjadi
semestinya bagas ku
bukan untuk menunggumu
namun untuk tetap menjalani hari-hariku
semestinya setia ku
bukan untuk bertahan disini
namun ku jadikan lentera terangi kelanjutan langkahku
dirimu bukanlah tujuan akhirku
namun hanya perhentian sejenak dalam hidupku
aku 'kan terus melangkah
dengan atau tanpamu
semua harus ku akhiri
dan memang mesti berakhir

drive - tak terbalas

Seribu satu cara
Telah kulakukan
Untuk dapat
Luluhkan hatimu pujaan

Ku tak tahu
Diriku seperti apa
Bila kau terdiam dan tak bicara padaku

Chorus:
Bila cinta, tak terbalas
Maka hancurlah hatiku
Bila tanya, tak terjawab
ku tak pernah tahu isi hatimu

Lelah ku mencoba
Untuk mengungkapkan
Apa yang kuinginkan darimu pujaan

Ku tak tahu
Diriku seperti apa
Bila kau terdiam dan tak bicara padaku

Chorus

Ku masih tetap menunggu
Seperti apa akhir dari kisah
Penantianku

Chorus 2x

sebatas mimpi

Pedih bila ku ingat lagi…
Janji yg pernah kita ucapkan dulu
mengapa kini kau ubah semuanya
Tak mengerti…tak mengerti aku

Biarkanlah cinta tak berbalas…
Bila memang harus..
Kunikmati cinta
Hanya sebatas mimpi
Biar saja kasih indah tak pernah lekang
Walau semua kini hanya sebatas mimpi